Kolaborasi Desainer Sofia Sari Dewi dengan Toraja Melo

Sabtu, 13 April 2019 - 13:51 WIB
Kolaborasi Desainer Sofia Sari Dewi dengan Toraja Melo
Kolaborasi Desainer Sofia Sari Dewi dengan Toraja Melo
A A A
DESAINER Sofia Sari Dewi menampilkan karyanya di Indonesia Fasion Week 2019. Dalam kolaborasi Sofia Sari Dewi X Toraja Melo X Toraja Utara di pergelaran Revisited Sarong by KOPIKKON oleh Bekraf di ajang Indonesia Fashion Week (IFW ) 2019 yang dihelat di Jakarta Convention Center (JCC), desainer binaan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengusung sarung ke dalam karya yang tampil kekinian.

Di ajang ini, Sofia berkolaborasi dengan komunitas TorajaMelo x Toraja Utara sekaligus merayakan satu dekade keberhasilan TorajaMelo dalam melestarikan motif tenun Pa’bunga Bunga Toraja yang nyaris punah.

Toraja Melo merupakan social enterprise yang peduli dengan seni dan budaya, khususnya dalam bidang tenun, dan memiliki tujuan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi para perempuan penenun, sekaligus melestarikan dan meremajakan seni budaya tekstil tenunan tangan tradisional Indonesia.

Menurut Dinny Jusuf, founder dan CEO TorajaMelo, social enterprise ini dibentuk dengan tujuan utamanya untuk mengurangi kemiskinan perempuan pedesaan dengan menggunakan tenun. Selama satu dekade eksistensinya, TorajaMelo telah meremajakan beberapa pola tekstil tenunan tangan Toraja.

Salah satunya adalah Pa’bunga Bunga yang akan ditampilkan dalam pergelaran kali ini. Ini adalah pertama kalinya motif tenun Toraja PaíBunga Bunga tampil di publik secara resmi. Sepuluh tahun lalu hanya dua penenun tua yang bisa menenun teknik lompat lungsi dengan motif geometrik ini.

“Sekarang dengan berdirinya Koperasi Penenun Sa’dan Siangkaran sebagai mitra TorajaMelo, sudah banyak perempuan muda Toraja yang bisa menenun teknik ini,” tutur Dinny kepada media di JCC, beberapa waktu lalu. Dinny Jusuf mengatakan, untuk melestarikan tenun, sekaligus mengangkat harga diri perempuan penenun, pihaknya menjalin kolaborasi dengan desainer, salah satunya adalah Sofia Sari Dewi.

“Salah satu cara melestarikan tenun adalah berkolaborasi dengan generasi muda. Sejak awal tahun lalu, TorajaMelo telah bekerja bersama Sofia Sari Dewi,” ujarnya. “Pada 2008 hanya ada dua orang nenek yang membuatnya. Jika tidak dilestarikan, maka motif tenun Pa’Bunga Bunga Toraja yang indah itu nyaris punah dan hanya tinggal nama,” imbuhnya.

Dinny menambahkan, dalam beberapa tahun terakhir semakin banyak tenaga kerja perempuan yang kembali ke Toraja untuk menenun. “Tahun ini saya berkolaborasi dengan TorajaMelo dan Toraja Utara. Ini adalah area IKKON (Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara) 2017, yang kebetulan mentornya Dinny dari social enterprise TorajaMelo,” urai Sofia. Di ajang IFW 2019, Sofia menggunakan sarung yang “disulap” dalam outfit kekinian dalam sembilan look, yaitu lima untuk pria dan empat untuk wanita.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7379 seconds (0.1#10.140)